Berdasarkan bahan pembuatnya pupuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pupuk anorganik dan pupuk organik. Pupuk majemuk dan pupuk tunggal merupakan klasifikasi pupuk berdasarkan banyaknya jenis kandungan nutrisinya. Berdasarkan jumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, pupuk dapat dibagi menjadi pupuk makro dan pupuk mikro.
1. Pupuk AnorganikPupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan kimia dan merupakan buatan pabrik. Pupuk anorganik mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi. Mudah larut dalam air sehingga kandungan nutrisinya mudah diserap oleh tanaman. Pemberian pupuk anorganik dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Karena aplikasinya mudah dan tersedia banyak dipasaran, pupuk ini paling banyak diminati. Contoh pupuk anorganik adalah Urea, TSP, Kieserit dan KCL
2. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari pelapukan sisa makhluk hidup seperti tanaman, hewan dan kotoran hewan. Dibandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk organik mempunyai kandungan nutrisi yang lebih rendah tetapi kandungan komposisi nutrisinya lebih lengkap. Keunggulan pupuk organik yang paling penting antara lain pupuk ini dapat memperbaiki struktur tanah, membuat tanah lebih remah dan lebih gembur. Bahan organik merupakan makanan bagi jasad renik dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan didalam tanah. Bahan organik dapat membuat daya serap tanah terhadap air meningkat, mengikat air lebih banyak dan lebih lama sehingga ketersediaan air didalam tanah dapat lebih bertahan lama.
Pupuk organik yang biasa digunakan untuk perkebunan kelapa sawit pada umumnya berasal dari pabrik kelapa sawit antara lain
3. Janjangan KosongJanjangan kosong atau yang biasa disebut EFB (empty fresh bunch) merupakan bekas TBS (tandan buah segar) yang berondolannya sudah lepas pada saat pengolahan di pabrik kelapa sawit. Dari setiap TBS yang diolah akan dihasilkan 20% janjangan kosong dari setiap berat TBS yang diolah.Janjangan kosong mempunyai rasio C/N sangat tinggi sehingga proses dekomposisi dan mineralisasi janjangan kosong dilapangan oleh mikroorganisme relatif lambat. Lamanya proses dekomposisi dan mineralisasi janjangan kosong seperti yang terlihat pada Tabel.
Walaupun demikian janjangan kosong sangat kuat menyerap dan menyimpan air.Janjangan kosong dapat dijadikan sebagai mulsa untuk menahan air agar ketersediaan air bagi tanaman lebih terjamin terutama untuk kelapa sawit TBM (tanaman belum menghasilkan). Janjangan kosong juga mengandung nutrisi utama yang dibutuhkan kelapa sawit walaupun dalam jumlah yang sedikit. Kandungan nutrisi janjangan kosongseperti yang terdapat pada Tabel.
4. Abu Janjang SawitAbu janjang merupakan hasil pengabuan secara perlahan janjangan kosong didalam incinerator di pabrik kelapa sawit. Produksi abu janjang sekitar 0,45% dari total TBS yang diolah.Abu janjang dapat digunakan sebagai pupuk pengganti unsur K, terutama dilahan gambut. 1Kg abu janjang setara dengan dengan 0,6 Kg MOP. Kandungan nutrisi abu janjang antara lain 4% P2O5, 40% K2O, 6% MgO dan 5% CaO. Abu janjang sangat higroskopis dan mempunyai pH 12. Nutrisi yang terkandung didalamnya sangat mudah larut, sehingga harus cepat diaplikasikan. Penyimpanan sebaiknya dilakukan didalam plastik dan bukan didalam karung.
5. Pelepah Kelapa SawitPelepah kelapa sawit juga mempunyai kandungan nutrisi walaupun dalam jumlah kecil.Setiap pelepah kelapa sawit yang terpotong mempunyai kandungan 125 Kg N, 23 kg P2O5, 176 kg K2O dan 25 Kg MgO dalam tiap hektarnya selama setahun. Kandungan nutrisinya dalam persen adalah 0,5% N, 0,1% P2O5, 0,8% K2O dan 0,1% MgO.Susunan pelepah yang rapi dan berbentuk L pada lahan datar akan merangsangpertumbuhan akar serabut pada tumpukan pelepah tersebut.
6. Dried Decanter SolidDried Decanter solid atau sering disebut dengan solid merupakan
limbah padat pabrik kelapa sawit. Solid sebenarnya berasal dari mesocarp atau serabut berondolan sawit yang telah mengalami pengolahan di pabrik kelapa sawit. Produksi basah solid sekitar 5% dan produksi solid kering sekitar 2 % dari berat total TBS yang diolah. Tidak seperti janjangan kosong, decanter solid lebih mudah terurai dilapangan. Secara umum solid akan melapuk dalam waktu 6 minggu. Solid basah harus segera diaplikasikan dalam waktu 1 minggu, karena solid basah tidak dapat disimpan lama. Dibandingkan dengan janjangan kosong, kandungan persentase nutrisi solid lebih tinggi. Persentase nutrisi solid sangat dipengaruhi oleh kadar air solid itu sendiri. Kandungan nutrisi solid seperti yang terdapat pada Tabel
7. Pupuk MajemukPupuk majemuk merupakan pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis kandungan nutrisi. Umumnya nutrisi yang dikandungnya hanya unsur makro atau unsur mikro saja.Contoh pupuk majemuk antara lain pupuk mutiara 16-16-16 yang berarti mengandung16% nitrogen, 16 % Fosfor dan 16 % Kalium.
Saat ini komposisi kandungan nutrisi pupuk majemuk cendrung lebih spesifik sesuai dengan komoditi tanaman. Sebagai contoh pupuk NPK 44 dengan komposisi nutrisi 12-6-22-3 mengandung 12% Nitogen, 6% Fosfor, 22% Kalium dan 3% Magnesium. Pupuk NPK 44 ini memang sengaja dibuat dan dikhususkan untuk komoditas tanaman kelapa sawit. Bahkan untuk sekala besar, pihak perkebunan biasanya lebih menyukai memesan pupuk majemuk ini langsung ke pabriknya sesuai dengan komposisi nutrisi yang diinginkan. Pemesanan pupuk majemuk dengan komposisi yang diinginkan tentunya akan menguntungkan pihak perkebunan, karena frekwensi aplikasi pupuk dilapangan dapat dikurangi dibandingkan dengan memakai pupuk tunggal.
8. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal merupakan pupuk yang mengadung satu jenis nutrisi saja. Pupuk ini biasanya tergolong pupuk anorganik. Pupuk tunggal dapat hanya mengandung satu jenis nutrisi makro atau satu jenis nutrisi mikro saja. Contoh pupuk tunggal yang mengandung satu jenis nutrisi makro saja seperti pupuk Urea dan ZA yang mengandung nutrisi nitrogen saja. Pupuk KCL dan ZK hanya mengandung nutrisi kalium saja.
9. Pupuk Makro
Pupuk yang mengandung nutrisi makro disebut dengan pupuk makro. Nutrisi makro adalah nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Davidescu & Davidescu (1988) mengusulkan bahwa batas perbedaan nutrisi makro dan mirkro adalah 0,02% didalam tanaman. Apabila didalam tanaman terdapat kandungan nutrisi tertentu diatas 0,02% maka nutrisi tersebut digolongkan sebagai nutrisi makro.Golongan nutrisi esensial makro utama adalah N, P dan K sedangkan golongan nutrisi esensial kedua adalah Ca, Mg dan S. Contoh pupuk makro seperti yang terdapat pada Tabel.
10. Pupuk MikroPupuk mikro merupakan pupuk yang mengandung nutrisi mikro. Nutrisi mikro adalah nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah kecil bukan berarti nutrisi ini tidak dibutuhkan. Pada tanaman kelapa sawit kekurangan nutrisi Fe dapat menurunkan produksi yang sangat signikfikan dan bahkan dapat menyebabkan kematian tanaman.Golongan nutrisi mikro esensial utama adalah Fe, Mn, Zn, B, dan Cu sedangkan golongan nutrisi esensial kedua adalah Mo, Ni dan Cl. Contoh pupuk makro seperti yang
terdapat pada Tabel
0 komentar