Pabrik kelapa sawit mini disini adalah pabrik yang kecil dalam investasi sederhana dalam operasional dan managemen. Apabila kita melihat pabrik kelapa sawit secara konvensional maka kita akan membayangkan peralatan peralatan yang sangat besar, luas tapak lokasi pabrik yang sangat besar, banyaknya truk pengangkut bahan baku yang menunggu giliran masuk untuk ditimbang dan dilakukan penyortiran buah.Pabrik kelapa sawit mini disini lebih kepada efisiensi diberbagai sektor, penyederhanaan proses, lebih kepada pemberdayaan bahan baku buah yang telah gugur yang dianggap sebagai bahan buangan yang tidak bernilai.
Karena kualitas minyak yang dihasilkan mempunyai nilai yang lebih rendah dan tidak lagi menjadi sumber bahan baku yang layak untuk dimakan (nonedibleoil). Dengan semakin krisisnya sumber energi minyak bumi maka bahan bakar berbasis bio energi lebih diminati untuk dikembangkan. Maka dipandang dari jenis minyak yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit mini ini sangat berpotensi untuk menjadi alternatif bahan baku dan tidak akan menimbulkan persaingan dalam bahan yang diperuntukkan untuk bahan makanan.
Peralatan–peralatan yang digunakan dalam pabrik kelapa sawit ini akan lebih dicermati untuk tidak mengakibatkan banyaknya kehilangan minyak yang dihasilkan selama waktu proses.Dengan methode penyederhanaan proses maka pabrik kelapa sawit mini mempunyai peralatan pengolah yang lebih minim dan sederhana apabila dibandingkan dengan pabrik sekala besar.
Bahan baku yang banyak tersedia saat ini diAceh sangat berpotensi untuk dikembangkan tanpa harus ada ketakutan kita untuk perambahan hutan yang akan dikonversi menjadi perkebunan sawit. Secara skala perbandingan maka untuk bahan baku ini kita akan memerlukan peningkatan penambahan kebun sepuluh kali lipat dibanding dengan investasi pabrik besar yang berbahan baku Tandan buah segar.
Apabila kita memandang terhadap lingkungan toleransi untuk bahan buangan limbah seperti limbah padat, cair dan kebisingan maka pabrik kelapa sawit mini ini sangat tidak berbahaya apabila kita membandingkan dengan besarnya jumlah bahan buangan yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit sekala besar. Dengan adanya revitasilasi di bidang ini diharapkan akan memberikan dampak kepada beberapa sektor mulai dari sumber energi sampai kepada pemberdayaan lahan. Sehingga dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama Aceh khususnya akan mempunyai sumber energi terbarukan dari bahan bakan berbasis tumbuhan dan lahan perkebunan yang ditinggalkan selama masa konflik dan tsunami akan dapat memberikan dampak positif terhadap perkapita rakyat dan daerah sesuai dengan visi dan misi Aceh Green.
0 komentar