KOMBINASI PUPUK KIMIA DAN ORGANIK
Prinsip Pemupukan adalah dengan biaya semenimal mungkin nutrisi tanaman
dapat terpenuhi sesuai dengan yang dibutuhkan. Prinsip tersebut yang
menyebabkan terjadinya perbandingan antar beberapa jenis pupuk, mana
yang menghasilkan biaya paling rendah. Tentunya jika pemupukan dilahan
mineral, pupuk kimia atau pupuk organik yang digunakan tidak jadi
masalah asalkan menghasilkan biaya yang paling rendah.
Pada kelapa sawit pupuk organik biasanya digunakan pada tanah-tanah
marginal. Abu janjangan dan abu boiler biasanya digunakan untuk
menaikkan pH tanah pada tanah gambut. Pada tanah berpasir kombinasi
janjangan kosong, solid (DDS) dan pupuk kimia sangat baik untuk
memulihkan keadaan tanaman yang mengalami defisiensi nutrisi berat.
Tetapi untuk lahan normal seperti tanah mineral bertopografi datar
kombinasi pupuk kimia dan pupuk organik sangat baik digunakan selama
biayanya masih ekonomis.
Point pentingnya adalah sebelum menggunakan pupuk organik harus
diketahui berapa kandungan nutrisi yang terkandung didalamnya dan berapa
lama nutrisi yang terkandung didalamnya tersebut dapat diserap oleh
tanaman. Hal demikian sangat penting agar tidak terjadi kesalahan dalam
perhitungan kebutuhan nutrisi tanaman. Selanjutnya harus disusun jadwal
pemupukan yang sedemikian rupa agar ketersediaan nutrisi bagi tanaman
tersedia sepanjang tahun. Dasar pengaturan jadwal pemupukan adalah
dengan memperhatikan berapa lama kandungan nutrisi dalam pupuk organik
dapat diserap oleh tanaman dan curah hujan tahunan.
CONTOH
Karena kebun Pak James dekat dengan Pabrik Kelapa Sawit, Pak James
bermaksud menggunakan solid sebagai pupuk organiknya. Setelah
dihitung-hitung ternyata biaya pemupukan yang dibutuhkan jika
menggunakan solid lebih murah dibanding dengan menggunakan pupuk kimia.
Karena baru pertama kali menggunakan solid, Pak James bermaksud
menggunakan kombinasi solid dengan pupuk kimia. Dosis solid yang dipakai
Pak James adalah 100 kg/pokok/tahun. Maka Dosis pupuk kimia yang harus
ditambahkan Pak James adalah sebagai berikut :
Bila menggunakan pupuk kimia 100%, maka dosis pupuknya adalah :
- Urea = 2,5 kg/pokok/tahun
- Rock Phospat = 1 kg/pokok/tahun
- MOP = 3,5 kg/pokok/tahun
- Dolomit = 2 kg/pokok/tahun
Pada kelapa sawit TBM dimana ujung pelepah antara satu tanaman dengan
tanaman yang lainnya belum bersentuhan solid dan janjangan kosong
biasanya diaplikasikan didalam piringan. Pada tanah marginal seperti
areal berpasir solid dan janjangan kosong juga diaplikasikan didalam
piringan. Pada kelapa sawit TM atau tanaman yang sudah tua, dimana ujung
pelepah satu tanaman dengan tanaman yang lainnya sudah bersentuhan
aplikasi solid dan janjangan kosong diletakkan pada gawangan mati. Point
prntingnya adalah jika aplikasi janjangan kosong didalam piringan, maka
areal aplikasinya dimulai dari 50 cm dari pangkal batang sedangkan
aplikasi solid didalam piringan dapat dimulai dari pangkal batang. Jika
aplikasi solid dan janjangan kosong dilakukan didalam piringan, maka
sebaiknya pupuk Urea tidak digunakan. Pupuk urea dapat digantikan dengan
pupuk Majemuk. Teknis aplikasi solid dan janjangan kosong seperti pada
Gambar 1.
0 komentar